Sabtu, 10 Desember 2011

Tukang Roti dan Istighfar

Pada artikel sebelumnya, mereview tentang cara ampuh singkirkan perut buncit. Kali ini saya ingin menceritakan kisah teladan yang mungkin bisa menjadi pedoman bagi kita. Kisah ini terjadi pada masa Imam Ahmad bin Hanbal, ketika itu Imam Ahmad hendak menghabiskan malamnya di dalam masjid, akan tetapi ia terhalang untuk untuk bermalam di dalam masjid karena larangan penjaga masjid. ia terus berusaha meminta izin, namun tidak membuahkan hasil. Lalu, Imam Ahmad berkata kepada si penjaga, "Saya akan tidur di tempat kakiku berpijak ini". Dan,benar, Imam Ahmad bin Hanbal tidur di tempat kakinya berpijak. Lalu penjaga masjid mengusirnya dari lokasi masjid. Imam Ahmad bin Hanbal adalah seorang Syaikh yang berwibawa, serta terlihat tanda-tanda keshalihan dan ketaqwaan pada dirinya.
Lalu ada seorang tukang roti yang melihat Imam Ahmad. Begitu si tukang roti melihat penampilannya, ia menawarkan tempat bermalam. Maka Imam Ahmad pergi bersama tukang roti itu, dan ia begitu memuliakannya.
 Lalu si tukang roti mengambil adonan untuk membuat roti. Imam ahmad mendengar si tukang roti membaca istighfar. waktu berlalu sekian lama dan ia tetap dalam kondisi tersebut. Imam ahmad merasa takjub, keesokan harinya ia bertanya kepada si tukang roti tentang tindakannya yang membaca istighfar semalaman. Ia menjawab bahwa selama membuat adonan ia terus membaca istighfar.
Si tukang roti menjawab "Ya,  demi Allah. tidak sekalipun aku memanjatkan do'a melainkan do'aku di kabulkan, kecuali satu permohonan."
Imam Ahmad bertanya "Permohonan apa itu?" si tukang roti menjawab "Melihat Imam Ahmad Bin Hanbal."
Imam Ahmad berkata, "Akulah Imam Ahmad bin Hanbal. demi Allah,sungguh aku telah di tarik untuk mendatangimu!"

di kutip dari buku yang berjudul Berkah Bacaan Istighfar- Hasan bin Ahmad Hammam




 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India