Minggu, 11 Desember 2011

Menjadi Saksi Persahabatan Nan Tulus

pada postingan sebelumnya saya mereview sebuah kisah haru yang diambil dari sebuah buku berjudul berkah bacaan istighfar dengan judul Tukang roti dan istighfar, banyak pelajaran dan teladan yang harus kita ambil dari kisah tersebut. sudahkah anda membacanya?? 
Kisah selanjutnya dengan judul Menjadi saksi persahabatan nan tulus. UHUD, Madinah, sabtu, 15 syawal 3H/30 Maret 625, Hari itu, di kaki bukit Uhud yang terletak di sebelah timur laut kota nabi itu, dua pasukan yangbermusuhan, pihak kaum musyrik Makkah yang berkekuatan sekitar 3000 orang di bawah pimpinan Abu sufyan bin Harb dan pasukan kaum Muslim yang berkekuatan sekitar 1000 orang bertemu. Dalam pertempuran hari itu, pihak kaum musyrik Makkah mula-mula mengalami kekalahan besar. namun pasukan panah kaum muslim yang oleh Rasulullah SAW di siagakan di atas bukit utuk melindungi sayap pasukannya, meninggalkan kedudukan mereka, mengabaikan instruksi yang tegas dari beliau dan terjun kedalam kancah pertempuran karena khawatir akan tidak di perhitungkan dalam pembagian rampasan perang. Karena itu pasukan kaum musyrik makkah menyerang
sayap pasukan kaum muslim yang terbuka sehingga pasukan kaum muslim menjadi porak poranda dan mengalami kehancuran besar. 
Kemudian kala senja hari itu baru saja hadir dan perang uhud baru saja berakhir, belum semua korban jatuh di temukan jenazahnya. Karena itu, Umar bin Al-Khattab sengaja pergi ke bukit Uhud untuk mencari mereka, barangkali
masih ada korban-korban yg dapat di selamatkan. Ketika tiba-tiba dia mendengar ada suara menyebut nama Allah seraya meminta seteguk air. Buru-buru Umar bin Khattab melangkah mendatangi tempat suara itu. Disana dia menjumpai seorang prajurit muslim yang masih muda dengan luka parah yg mengerikan yang menimpa dirinya, anak muda itu minta minum.
Umar bin Khattab segera berjongkok dan mengangkat kepala anak muda itu. Lantas dia mendekatkan buli-buli airnya ke mulut anak muda itu. Tiba-tiba dari arah lain kedengaran suara seseorang menyebut nama Allah dan juga minta minum kerena kehausan. Anak muda itu memberi isyarat kepada umar bahwa dia mengurungkan permintaannya untuk minum agar Umar memberikannya kpda orang yg baru saja memanggil-manggil, barangkali orang itu lebih memerlukan air dari pada dirinya.
Maka anak muda itu dei baringkan kembali oleh Umar bin Khattab dan ia bergegas menuju suara yang kedua. Tiba disana di lihatnya seorang muslim berusia setengah lanjut dengan kedua tangannya telah kutung, meminta agar umar bersedia memberinya minum. Bibirnya pecah-pecah dan wajahnya penuh darah. dengan penuh rasa iba umar mengangkat kepala orang itu. Dia sengaja menyodorkan buli-buli air ke mulutnya. namun menjelang air itu menetes, di seberang terdengar suara yg menyayat hati berseru-seru, "Allah!, Allah! Haus, haus!"
Rupanya orang kedua juga mendengar suara tersebut. maka ia menggelengkan kepalanya, menampik air yg hendak di berikan Umar bin Khattab kepadanya. Dengan suara lirih yang hampir tidak tertangkap oleh pendengaran, orang itu berkata lirih, "berikan air ini kepada saudaraku itu, mungkin dia lebih menderita dari pada aku."
Umar bin Khattab pun bangkit dan meninggalkan tempat itu dan menuju ke seberang. Di sana ada seorang yang telah lanjut usia tergolek tanpa daya. Ketika Umar berjongkok cepat untuk menolong orang yang telah lanjut usia tersebut, ternyata ia sudah keburu menghebuskan nafas penghabisan.
Umar bin Khattab sangat sedih. Dia pun segera meninggalkan orang lanjut usia itu dan tergopoh-gopoh lari ketempat anak muda. Sampai disana ternyata anak muda itupun baru saja melepas nyawanya. Umar kian sedih. Namun dia tidak membuang waktu. dDia bergegas kembali ketempat orang ke duayang meminta pertolongan setelah anak muda itu. Disana Umar mendapati orang itu tidak mampu lagi membuka bibirnya untuk meneguk setetes air karena orang itu pun sudah wafat.
Umar bin Khattab pun tertegun dan tercenung di tempatnya berdiri, mengagumi ketiga orang itu yang lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri.

*Dikutip dari buku berjudul "Pesan indah dari Makkah & Madinah"



0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India