Rabu, 11 April 2012

Gempa Bumi Aceh Terasa Sampai Negara Tetangga

BANDA ACEH—Ribuan war­ga­ di­ Provinsi Aceh dilanda kepa­nikan, Rabu (11/4). Rentetan gempa berskala besar mengguncang provinsi tersebut dan sebagian kota di Pulau Sumatra. Gempa-gempa tersebut juga mengakibatkan tsunami di sejumlah tempat namun dalam skala kecil.
Gempa pertama terjadi pada pukul 15.38 WIB, berkekuatan 8,5 skala Richter (SR) spontan membuat warga Aceh berhamburan. Sirene tanda bahaya tsunami
makin membuat warga berlarian ke perbukitan karena takut diempas tsunami.
“Ada 14 kali gempa, dua di antaranya berpotensi tsunami,” tutur Kepala Bagian Informasi BNPB Sutopo Purwo dalam konferensi pers di kantornya, Jl Juanda, Jakarta.
Sutopo mengatakan dari gempa tersebut terjadi tsunami kecil di sejumlah daerah yang ada di pesisir pantai selatan Sumatra. BNPB merekam dua data dari Bakosurtanal dan BMKG yang sedikit memiliki perbedaan. “Data terkini pasang surut dari Bakosurtanal terjadi kenaikan tsunami di Lahewa (Nias Utara) setinggi 1 m, dan Meulaboh setinggi 1,02 m. Dari data BMKG, pada pukul 17.00 WIB terdeteksi tsunami di Sabang 0,06 meter dan di Meulaboh (17.04 WIB) setinggi 0,8 m,” paparnya.
Dari 14 gempa itu, sembilan di antaranya dapat terekam BNPB. Sedangkan sisanya masih dalam proses pemutakhiran. BMKG pun telah mengakhiri peringatan tsunami pascagempa. Pada Rabu pukul pukul 20.00 WIB warga Banda Aceh dan sekitarnya mulai tenang dan kembali ke rumah masing-masing.
Kepala BMKG Sri Woro B Harijono di Jakarta, Rabu mengakui pihaknya  mengeluarkan peringatan dini tsunami di Aceh, Bengkulu, Lampung, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Hal tersebut sebagai upaya antisipasi meminimalisasi jatuhnya korban jiwa.


Sedangkan Kasubdit Tanggap Darurat Dirjen Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam pada Kementerian Sosial Victor Siahaan mengatakan belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan akibat gempa bumi di Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh. “Hingga saat ini belum ada korban jiwa. Ada 4 orang luka ringan di Simeulue. Kondisi di sana secara umum kondusif, tidak ditemukan kerusakan maupun korban jiwa,” kata Victor Siahaan di Jakarta, Rabu.
Sementara Pusat Peringatan Tsunami Pasifik memutuskan untuk mencabut peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan untuk 28 negara. Dinyatakan kondisi gelombang di wilayah Samudra Hindia pasca gempa 8,5 SR yang melanda Simeulue, Aceh, sudah kembali aman.
 “Pengukuran permukaan laut menunjukkan bahwa ancaman telah berkurang bagi sebagian besar wilayah, oleh karena itu peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh kami dinyatakan dibatalkan sekarang,” demikian pernyataan dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang bermarkas di Hawai, Rabu.
Berlalu
Ditekankan bagi wilayah-wilayah yang sebelumnya dinyatakan terkena dampak tsunami, bahwa jika dalam waktu dua jam setelah gempa pertama yang terjadi pada pukul 15.38 WIB, tidak terdapat gelombang besar, maka otoritas setempat bisa menyatakan bahwa ancaman tsunami telah berlalu.
Selain Indonesia, negara-negara tersebut yang berpotensi terkena tsunami adalah India, Australia, Sri Lanka, Singapura, Myanmar, Thailand, Maldives, Inggris, Malaysia, Mauritius, Reunion, Seychelles, Oman, Pakistan, Somalia, Madagaskar, Iran, Uni Emirat Arab, Yaman, Comores, Mozambique, Kenya, Tanzania, Crozet Islands, Bangladesh, Kerguelen Islands dan Afrika Selatan.
Tawarkan Bantuan
Sementara Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan pemerintah Inggris siap membantu Indonesia dalam menanggulangi dampak gempa di Sumatra.


“Saya memberikan perhatian penuh atas laporan gempa bumi di Aceh. Pikiran kami bersama mereka dan Inggris siap membantu. kami akan berdiri bersama rakyat Indonesia dan pemerintah Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka.
PM Inggris David Cameron sempat menanyakan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal kejadian gempa itu di sela-sela pembicaraan kedua delegasi dalam pertemuan di ruang utama Istana Merdeka. “Beliau (Cameron) menanyakan kepada saya seputar terjadinya gempa bumi di barat daya Aceh. Kami telah berkomunikasi dengan panglima daerah militer dan gubernur belum bisa tersambung, tapi sekarang situasinya terkendali, under control,” ujar Presiden Yudhoyono.

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India